Mekar Redaksi Club | SMK N 2 Pekalongan
Media Kreativitas Pelajar

Menentukan Arah

Label:

Sheila On 7 sudah 12 tahun berkarir. Anak-anak Jogja ini sudah mempunyai pattern dan basic musik yang kuat. Dengan modal inilah mereka berupaya terus berkarya tanpa harus kehilangan identitas. Dan ini terwujud lewat album teranyarnya yang bertitel Menentukan Arah. Album ini boleh dikata sebagai bentuk dari eksplorasi baru mereka terhadap musik.
“Saat menggarap album ini kita sudah sepakat bahwa karya kita yang sekarang ini lebih chill out, dengan nuansa yang lebih intim dan akrab. Dengan konsep seperti ini kita pun terbawa untuk bermain dengan lebih rileks dan nyaman,” jelas Eross.
Tak hanya pada konsep musik dan melodi, kehangatan terasa dari permainan musiknya. Misalnya pada permainan bass, Adam mengaku menggunakan teknik fretless, dimana teknik ini memberikan ruang lebih bagi dirinya dalam berkreasi. Adapun Brian yang menggawangi posisi drummer, menilai bahwa dengan tidak terlalu berpaku pada not dan dinamika, mereka lebih terfokus untuk menghayati sepenuhnya lagu dan lirik yang dimainkan.
Simak hit single pertamanya yang berjudul Betapa. Lagu yang simple tapi cathcy ini mampu membawa suasana keakraban. Dan memang betul. Dalam waktu relatif singkat, single ini langsung menggeliat di chart dan merangsek ke posisi top chart di lebih dari 150 stasiun radio.
Lagu Betapa bercerita tentang seorang laki-laki yang merasa sok kuat padahal dalam dirinya hancur manakala ditinggalkan oleh sang kekasih. Sebuah tema cinta memang, tapi mengambil sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan. Duta menyatakan bahwa ia senang menyanyikan lagu tersebut, karena meskipun liriknya ringan tetapi maknanya dalam.
Peluru kedua yang disiapkan adalah single berjudul Yang Terlewatkan. Single bernuansa ballad ini menggiring pendengar untuk menyimak secara mendalam tentang kedalaman lirik lagunya.
Suatu karya ada tentunya dengan adanya harapan. Bukan harapan yang muluk, tapi lebih mengalir dan realistis. Eross (gitar), Duta (vokal), Adam (bass), dan Brian (drum) berharap masih bisa memberikan kontribusi yang lebih baik pada industri musik.

PRE SALES CAMPAIGN DAN LAUNCHING DI KERETA WISATA NUSANTARA
Album Menentukan Arah beredar resmi di pasaran pada 23 Oktober 2008. Namun dari bulan Juli 2008 bertepatan dengan rilisnya single Betapa ke radio-radio, telah dilangsungkan event Pre Sales Campaign. Program khusus dimana para SheilaGank (penggemar SO7) dapat memesan terlebih dahulu via online dimana mereka akan mendapatkan paket CD khusus bertanda tangan asli plus merchandise. Program yang berakhir pada pertengahan Oktober 2008 mendapatkan sambutan antusias dari penggemar yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, bahkan di Malaysia dan Singapura. Suatu bukti bahwa Sheila On 7 tetap mendapatkan tempat di hati para penggemarnya yang solid.
Launching albumnya sendiri diadakan pada Jumat, 24 Oktober 2008 bertempat di Kereta Wisata Nusantara jurusan Jakarta – Bandung. Pemilihan tempat yang unik yaitu di kereta dimaksudkan untuk memberikan kesegaran dan membawa keakraban SO7 dengan para media yang selama ini sudah memberikan dukungan kepada mereka.

MENENTUKAN ARAH – LAGU PER LAGU
1. Betapa
Lagu ini seperti roh di Menentukan Arah: fresh, simple, menarik dan melodius. Semua orang bisa memainkan beat drum lagu ini di tuts kibord hanya dengan dua jari, tapi posisi jari di gitar tidak memungkinkan untuk dimainkan live, jadi Eross harus sedikit improvisasi untuk menyelamatkan permainannya. Brian juga tidak main drum akustik di lagu ini; maka begitu live, lagu ini terasa so rock. Mungkin karena dendam, hehehe.
2. Yang Terlewatkan
“Yang Terlewatkan” hampir terlewatkan dan baru masuk di sesi akhir pengumpulan materi album, padahal Brian yakin kalau lagu ini adalah hits SO7 berikutnya sejak pertama kali mendengar demonya dan tak rela kalau dinyanyikan orang lain. Setelah mencoba berbagai bassline, Adam berharap yang akhirnya terpilih tidak mengecewakan dan – yang paling utama – tidak fals, karena memakai bas fretless. Eross kembali menggunakan kata “hebat” dalam lirik, tapi bukan berarti lirik ini biasa. Menurut Duta, Eross sangat jarang menulis lirik yang isinya tentang menyesali sesuatu. Ada apa dengan Eross?
3. Ibu Linda
Terjadilah debat panjang antara Eross dan Brian tentang beat drum di bagian reff, di mana berbagai versi dicoba dan akhirnya versi Brian keluar sebagai pemenang. Brian selalu memperjuangkan beat drum terbaik, walau harus berdebat dengan Eross, dan setiap mendengar lagu ini masih takjub dan heran akan asalnya ide beat ini. Duta yang tak terlalu mempersoalkan beat maupun lirik, merasa tema nada di akhir adalah bagian yang paling enak di lagu ini.
4. Jalan Keluar
Pada awalnya Adam ragu untuk memasukkan “Jalan Keluar” di album karena terasa begitu ringan di aransemen dan lirik, tapi buntutnya ini satu-satunya lagu ciptaan Adam yang masuk. Adam juga mengisi harmonika, dan Eross tak akan pernah melupakan ekspresinya yang pucat pasi setelah berkali-kali take. Ini termasuk satu dari tiga lagu pertama yang diisi vokalnya oleh Duta (dalam sehari pula!) yang justru menganggap lirik lagu ini berbahasa tingkat tinggi. Brian pun merasa lagu ini tak akan seindah ini kalau bukan Duta yang menyanyikannya.
5. Mudah Saja
Adam berterima kasih kepada Eross karena diberi kesempatan untuk main gitar di “Mudah Saja.” Duta menyukai bagian bait dan bridge, tapi tidak suka reff-nya. Ketika Duta mengakui hal tersebut ke Eross, ternyata Eross juga sempat merasa kurang percaya diri terhadap lagu ini. Menurut Brian, semua orang yang sedang jatuh cinta akan mencoba mengingat orang yang pernah melukai hatinya saat mendengar lagu ini.
6. Arah
Di lagu ini Adam melakukan kejutan dan terobosan dengan bermain swing, walau mengaku kalau sebenarnya dia tak bisa main swing. Eross juga memberi kejutan dengan lupa mengisi bagian interlude dengan gitar sesuai versi demo, tapi akhirnya itu ditutup dengan brass sampling yang dimainkan Fery Efka. Duta ingin mengimbau Sheila Gank dan teman-teman semua untuk bersama-sama menentukan arah perjalanan Sheila On 7.
7. Lia Lia Lia
Penciptaan lagu ini terpicu oleh lirik “terbakar bahagia.” Anak-anak Duta mampu ikut menyanyikannya karena bapaknya berulang kali mendengar versi demonya di rumah. Teman-teman band Duta pun berlaku seperti anak-anak ketika mengisi vokal latar. Di album-album sebelumnya selalu ada lagu dengan take vokal latar yang bercanda, dan itu kembali terjadi di sini, di mana teknik vokal “The Steelheart Scream” muncul tapi (untungnya) tidak dimasukkan. Bagi orang-orang yang sedang jatuh cinta, silakan ganti “Lia” dengan nama pacarmu.
8. Alasanku
Brian tak berani tertawa di saat Eross take gitar, karena takut merusak mood-nya yang membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi untuk merekamnya. Namun Adam dengan entengnya bertanya, “Apa gitar diubah beda dengan versi demo?” di saat Eross sudah menyelesaikan 30 persen dari take gitar akustik. Alhasil, Eross panik, mengumpat sendiri dan mengulang dari awal. Eross dan Duta (yang sedang flu berat ketika mengisi vokal) berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberi kekuatan untuk menyelesaikan tugas masing-masing.
9. Segalanya
Duta juga flu berat ketika mengisi vokal lagu ini, makanya dia mencurahkan “segalanya” untuk teriak-teriak di sini. (Mudah-mudahan hernianya tidak kumat.) Saat take drum di waktu subuh, sempat ada keheningan tanpa tanda-tanda kehidupan selama beberapa saat di studio, tapi baik Brian maupun Eross (selaku operator) tak ada yang mau mengaku kalau dirinya tertidur. Lain halnya dengan Adam, yang mengaku ketiduran saat mencari bassline yang cocok, padahal ini lagu disko. “Segalanya” dipersembahkan untuk SheilaGank di seluruh dunia dan akhirat, “karena kau ku bisa.”
10. Sampai Kapan
Ini salah satu lagu favorit Brian yang membuatnya sangat berhati-hati dan merasa tidak percaya diri saat take karena berpikir drum versi demonya lebih bagus. Sebaliknya, entah kenapa Duta kurang suka lagu ini. Adam merasa kalau ada riff gitar yang kelupaan, persis seperti kasus “Alasanku” – dengan kejadian selanjutnya yang juga sama. Bisa jadi itu yang membuat Eross merasa kalau sampai kapanpun lagu ini belum selesai.

LIRIK LAGU
1. Betapa (Eross Chandra)
Seminggu… setelah kau pergi
Teman silih berganti…. Menghiburku
Ku berkata…. Semua teratasi
Dan terus sembunyi di balik senyum palsu

Kudengar dirimu
Tak sendiri lagi

Reff.
Aaaa… betapa hancurnya….
Aaaa… hati dan jiwaku…
Aaaa… betapa… hancurnya… aaaa….

Setahun setelah kau pergi
Ku masih sembunyi di balik senyum palsu

Kudengar dirimu
Tak sendiri lagi

Back to Reff.

Tolong bantu aku
Melewati semua…

Back to Reff.

2. Yang Terlewatkan (Eross Chandra)
Kemana kau s’lama ini
Bidadari yang aku nanti
Kenapa baru sekarang
Kita dipertemukan

Sesal tak kan ada arti
Karna semua t’lah terjadi
Kini kau t’lah menjalani
Sisa hidup dengannya

Reff.
Mungkin salahku, melewatkanmu
Tak mencarimu sepenuh hati… maafkan aku
Kesalahanku
Melewatkanmu
Hingga kau kini dengan yang lain…
Maafkan aku

Jika berulang kembali
Kau tak akan terlewati
Segenap hati kucari
Dimana kau berada

Back to Reff.

Bridge.
Walau ku terlambat… kau tetap yang terhebat
Melihatmu… mendengarmu
Kaulah yang terhebat

3. Ibu Linda (Eross Chandra)
Aku mencintainya… kita s’lalu bersama
Mereka memisahkan
Aku t’lah mencarinya… dengan berbagai cara
Mereka menjauhkan

Usaha terakhir ku menelpon rumahnya
Berharap titik terang
Ibundanya menerima telponku
Berkata dia tak ingin bertemu
Hidup baru menantinya

Reff.
Ibu Linda tolong sampaikan pesanku ini
Ku hanya ingin mendengar suaranya
Ibu Linda mohon sampaikan pesanku ini
Terakhir saja mendengar orang yang kucinta

Aku mencintainya… kita s’lalu bersama
Mereka memisahkan

Back to Reff.

Dimana kau sekarang… apa yang t’lah terjadi
Dimana kau sekarang… apa yang kau alami
Dimana kau sekarang…
Dimana kau sekarang…

4. Jalan Keluar (Adam M. Subarkah)
Sepucat bulan purnama
Segelap malam tertekan
Kubiarkan ku mencari
Hatimu yang tak akan pernah kau beri

Sedalam palung lautan
Sedalam jurang hatimu
Kau biarkan ku jatuh tanpa ujung
Lepaskan sayapku yang terpasung

Reff.
Jika memang tiada harapan
Tunjukkan jalan keluar dari hatimu
Jika memang tak akan bersanding
Tunjukkan jalan keluar dari hatiku

Sedalam palung lautan
Sedalam jurang hatimu
Kau biarkan ku jatuh tanpa ujung
Lepaskan sayapku yang terpasung

Back to Reff.

5. Mudah Saja (Eross Chandra)
Tuhan… aku berjalan… menyusuri malam
Setelah patah hatiku
Aku berdoa… semoga saja
Ini terbaik untuknya…

Dia bilang…
Kau harus bisa seperti aku
Yang sudah biarlah sudah

Reff.
Mudah saja bagimu…
Mudah saja untukmu…
Andai saja…
Cintamu seperti cintaku…

Selang waktu berjalan….
Kau kembali datang….
Tanyakan keadaanku…

Kubilang…
Kau tak berhak tanyakan hidupku
Membuatku s’makin terluka

Mudah saja bagimu…
Mudah saja untukmu…
Coba saja….
Lukamu seperti lukaku….

Brigde:
Kau tak berhak tanyakan keadaanku (2x)

Back to Reff.

6. Arah (eross Chandra)
Oo…
Betapa bodoh diriku
Membiarkanmu pergi dariku

Oo…
Betapa gelap hatiku
Jika bukan kau untuk apa
Ku berjuang

Oo…
Dimana kan kutemukan
Wanita sepertimu

Oo…
Tuhan maafkanlah
Sepertinya ku tak lagi mampu
Tanpanya

Jika saja waktu bisa terulang…
Tak kan pernah aku melepaskanmu

Reff.
Aa… aa… aa… kemana aku melangkah
Aa… aa… aa… kau yang menentukan arah

Oo…
Betapa bodoh diriku
Membiarkanmu pergi dariku

Bridge.
Arah yang kutuju kini…
Menemukan dirimu lagi… ooo… ooo…

Back to Reff

7. Lia Lia Lia (Eross Chandra)
Aku tergila-gila gaya bicaranya… Lia… Lia… Lia…
Apa kau memikirkan semua yang kuimpikan… Lia… Lia… Lia…

Kau percayakan masa depan hidupmu
Di kedua kakimu
Tak kan gentar dari semua yang menentangmu
Lia… Lia… Lia…

Aku tergila-gila jalan pikirannya… Lia… Lia… Lia…
Apa kau memikirkan semua yang kutawarkan… Lia… Lia… Lia…

Kau percayakan masa depan hidupmu
Di kedua kakimu

Bridge.
Kau dan lingkaran jiwamu
Menarik langkah kakiku
Bermain dengan apimu
Aku terbakar bahagia

Aku tergila-gila jalan pikirannya… Lia… Lia… Lia…
Apa kau memikirkan semua yang kutawarkan… Lia… Lia… Lia…

Tumbuhlah bunga liar
Di sekitar jejak Tuhan
Tumbuhlah bunga liar
Dan terus berkelana

Lia… Lia… Lia…

8. Alasanku (Eross Chandra)
Aku telah salah,ragukan niatmu
Akulah lelaki,dengan jiwa bocah

Yang coba dewasa, yang coba berubah
Mohon dampingilah, jangan tinggalkan

Tak terbayangkan… jika kau pergi…

Reff.
Kau alasanku untuk dewasa
Dan aku tak ingin kau terluka
Segenap jiwa akan ku jaga
Keindahanmu

Bridge.
Menepi sejenak denganku
Bahagia s’lamanya denganku

Back to Reff.

9. Segalanya (Eross Chandra)
Kegagalan yang aku alami
Akan terkubur hari demi hari
Aku mencoba untuk bangkit lagi
Dan kujalani hari demi hari

Di dalam gelap langkahku terhenti
Kau pungut sinar dan menerangiku
Kau tarik tanganku tunjukkan jalan keluar
Dan kujalani hari demi hari

Beruntunglah aku… 2x

Reff.
Karna kau… ku mampu
Karna kau… ku bisa
Menghadapi dunia
Kau segalanya
Kau segalanya… bagiku

Bridge.
Semua yang kau berikan
Semua yang kau tunjukkan
Semua yang kau berikan
Beruntunglah aku

Back to Reff.

10. Sampai Kapan (Eross Chandra)
Telah lama aku… lama mengenalmu
Lama menantimu… ikuti arusmu
Berhenti sejenak… dan lihatlah aku
Beri kejelasan… tentang perasaan

Reff.
Maukah kau tahu… di dalam hatiku
Lama menantimu… sampai kapan
Apakah kau tahu… yang lama ku tahu
Lama menantimu… sampai kapan

Berhenti sejenak… dan lihatlah aku
Beri kejelasan… tentang perasaan

Back to Reff.

Kau tahu yang ku mau…
Sampai kapan kau menggantungkan aku

--

Hmmm.... Cayo Sheila!!! En hidup SHEILA GANK...

http://kertasburam.dagdigdug.com/




Coretan yang Berhubungan :



0 komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran sangat diharapkan :D ..

Berlangganan Tulisan Via Email

Masukkan Emailmu Untuk Berlangganan Tulisan Terbaru :

Informasi

Bagi teman - teman yang mau jadi penulis, kontributor atau agregator blog ini. Silakan hubungi administrator di email mekar_rc@yahoo.co.id
Semua tulisan yang diterima oleh administrator akan di-review terlebih dahulu sebelum di-publish di Blog Mekar Redaksi Club ini.

Arsip Mekar


Rubrik

Pembaca Setia

Link Exchange


Tulisan Terbaru

Blogroll dan Banner


Pengunjung yang Online

SEO Stats



Komentar Terbaru

Ungu Box But Grey Online